Medan – Pemerintah Kota Gunungsitoli mulai melangkah lebih jauh dalam transformasi digital birokrasi. Dua aplikasi inovatif, SMART-WAS (pengawasan) dan SMART-SHS (penyusunan standar harga satuan), resmi dipresentasikan dalam Seminar Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) di BPSDM Provinsi Sumatera Utara, Senin (22/9/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemko Gunungsitoli memperkuat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sekaligus mewujudkan birokrasi yang lebih transparan, efisien, dan berdaya saing.
Dua pejabat administrator Pemko Gunungsitoli, Dasma Estaraya Telaumbanua, SH., MH., CGCAE (Sekretaris Inspektorat Daerah) dan Yamanotona Hulu, S.Si., MM (Kepala Bidang Aset BPKPD), menjadi penggagas sekaligus pemapar gagasan digital tersebut.
Uji gagasan dilakukan langsung oleh Sofyan S., SH., MH (Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut) dan Aprilla Haslantini Siregar, SH., MH (Kepala Biro Hukum Provinsi Sumut). Proses seminar dipandu dua coach, Dr. Yamnur Mahlia, SST., M.Kes dan Dr. Drs. Sobirin, SH., M.Si.
“Transformasi digital bukan sekadar teknologi, melainkan strategi agar birokrasi lebih adaptif, transparan, dan akuntabel,” ungkap salah satu pemapar.
Dukungan penuh juga datang dari para mentor, yaitu Motani Telaumbanua, SH., CGCAE (Inspektur Kota Gunungsitoli) sebagai mentor SMART-WAS, dan Folata Mendrofa, S.Pd.SD (Kepala BPKPD Kota Gunungsitoli) sebagai mentor SMART-SHS.
Pemko Gunungsitoli optimistis, kehadiran dua aplikasi ini akan mempercepat reformasi birokrasi berbasis digital dan menghadirkan pelayanan publik yang lebih modern serta dekat dengan masyarakat. (C-003/R)
