 |
| Foto Bersama Usai Seminar |
Jakarta, Pasca Pemilu pada 14 April 2019 lalu, DPP Gerakan Muda Ononiha (GEMONI) menyelenggarakan seminar dan lokakarya bertempat di Gedung Juang 45, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019).
Ketua Umum GEMONI Vokus Harefa dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan yang bertemakan Peluang & Tantangan Kepulauan Nias pasca Pemilu 2019 bertujuan menggambarkan peluang dan tantangan Kepulauan Nias pasca pemilu.
Vokus mengungkapkan bahwa kepulauan Nias masih terbelakang pasca pemekaran pada tahun 2009 lalu dilihat dari data indeks pembangunan manusia sekepulauan Nias yang jauh dari rata-rata propinsi terlebih IPM tingkat nasional.
Pihaknya menilai salah satu permasalahan tersebut karena tata kelola pemerintah yang tidak mengutamakan kesejahteraan rakyat,
Firman Jaya Daeli salah seorang narasumber pada kegiatan tersebut menjelaskan bahwa politik kebangsaan Indonesia dalam tataran politik daerah harus menguatkan Pembangunan Kelembagaan, Penguatan lembaga ke masyarakatan dan Penguatan kepemimpinan.
Demikian juga disampaikan Dr. Edison Hulu dalam penjelasannya, melihat bahwa Pemerintahan se-Kepulauan Nias tidak melakukan lompatan besar dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi kerakyatan.
Sementara itu, Yupiter Gulo, MM sebagai pembicara pada sesi terakhir dikegiatan tersebut menyimpulkan bahwa mengacu pada grand design pembangunan SDM khususnya aparatur sipil negara di dalam pemerintahan harus memiliki kualifikasi berkelas dunia yakni berintegritas, berjiwa nasionalisme, berwawasan global, menguasai teknologi, menguasai bahasa asing, memiliki kompetensi hospitality, memiliki networking dan memiliki spirit enterprenership.
Semiloka tersebut dihadiri oleh Tokoh Masyarakat Nias, Pengurus Organisasi, Mahasiswa dan pemuda se-Jabodetabek dan juga salah satu wakil ketua DPRD Nias Utara (Fatizaro Hulu, MM) dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya masing-masing di antaranya, Firman Jaya Daely, Dr. Edison Hulu dan Yupiter Gulo, MM. (Jkt/Rls)
