Foto: Wahyu Kenzo | Sumber: Instagram @wahyukenzo88 |
Gunungsitoli, Robot trading yang sebelumnya konon dikabarkan mampu melakukan trading otomatis menghasilkan profit yang fantastis ke setiap membernya pada tahun 2020 hingga pertengahan tahun 2022 lalu, tiba-tiba tidak terdengar kabar bahkan ribuan member yang telah menyetor sejumlah dananya mengalami keresahan yang tidak kunjung terjawab bahkan seakan-akan informasi terkait aplikasi robot tersebut mulai sepi dibahas.
Namun demikian, sejumlah masyarakat khususnya di kepulauan Nias yang mengaku menjadi member dan telah menyetorkan dananya di dalam aplikasi robot trading ATG kembali membahas robot trading tersebut setelah terdengar kabar bahwa Wahyu Kenzo yang diduga kuat sebagai pendiri investasi robot trading ATG telah ditangkap oleh Polresta Malang, pada Sabtu (4/3/2023) lalu.
Dikutip dari media online investor.id, Wahyu Kenzo dengan nama asli Dinar Wahyu Saptian Dyfrig ini mengakui menilap dana para member dengan total mencapai Rp. 1 triliun.
Sementara itu, menurut cnbcindonesia.com yang di muat pada Sabtu (11/3/2023) WK yang merupakan pemilik sekaligus founder Robot Trading ATG telah mengemplang Rp. 9 trilius dari 25 ribu korbannya sehingga di jadikan sebagai tersangka dan berpotensi dipenjara selama 20 tahun atas kasus tersebut.
Baca juga: Belum bisa withdraw, Member ATG mulai resah
Salah satu member di kota Gunungsitoli yang diminta tanggapannya mengaku sangat kecewa dan pesimis uangnya dapat dikembalikan seraya berharap para leader-leader yang selama ini menjamin keamanan dana para member juga dapat diproses secara hukum meskipun mereka juga mengaku sebagai korban.
"Kita ini memang korban, tapi kita sebelumnya tidak memberikan dana kita tanpa beberapa orang yang meyakinkan kita khususnya saya untuk memberikan dana saya di aplikasi tersebut sembari mengaku kenal dekat dengan para founder sehingga saya jadi ikut," ucapnya dengan nada kecewa.
Ditambahkannya, selama ini para jejaring yang berada diatas mereka selalu menyampaikan agar terus bersabar karena aplikasi masih dalam tahap perbaikan hingga berita Wahyu Kenzo ditangkap polisi.
"Saya secara pribadi menunggu komentar atau alasan apa lagi yang akan disampaikan para oknum masyarakat yang sebelumnya mengajak bahkan menggaransikan bahwa robot ATG bukan bodong setelah tertangkapnya Wahyu Kenzo, apakah mereka terus berbohong atau mengungkapkan apa adanya," ucapnya dengan lirih.
Informasi yang dihimpun corongnias.com, salah seorang berinisial IG yang awalnya diduga kuat mengaku sebagai salah satu founder robot trading Auto Trade Gold ketika mengajak sejumlah masyarakat Nias pada tahun 2020 hingga 2022 hingga saat ini belum bisa di hubungi bahkan tidak pernah muncul lagi. (C-002)