 |
| MBG yang telah dikumpulkan di SMPN4 Tuhemberua |
Menurut keterangan seorang siswa yang enggan disebutkan namanya, kecurigaan bermula saat makanan yang telah disiapkan di dalam rantang tercium bau tidak sedap. Setelah diperiksa lebih teliti, ditemukan adanya belatung di sejumlah menu makanan tersebut. Temuan itu kemudian segera dilaporkan kepada para guru di sekolah.
Kepala SMP Negeri 4 Tuhemberua, Destina Zalukhu, membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Sabtu (11/10/2025). Ia menuturkan bahwa pihak sekolah langsung mengambil langkah cepat untuk menghentikan pembagian makanan dan mengamankan seluruh MBG yang sudah diterima.
“Benar Pak, menurut kami MBG yang diberikan itu tidak higienis dan berbau, sehingga kami tidak jadi membagikan kepada seluruh siswa agar terhindar dari risiko keracunan,” ujar Destina.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Darius Telaumbanua, saat dikonfirmasi melalui telepon, membenarkan pihaknya telah menerima laporan terkait permasalahan tersebut. Ia menyampaikan bahwa evaluasi telah dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Informasi ini sudah kami tindak lanjuti dan dilakukan evaluasi. Ke depan, kami akan memperbaiki proses pengelolaan dan distribusi agar lebih higienis,” ujar Darius.
Meski demikian, pihak SPPG menegaskan bahwa program pendistribusian makanan bergizi gratis (MBG) di bawah pengelolaan Yayasan Gema Bangsa Indonesia Niasindo ini akan tetap dilanjutkan sesuai jadwal.
Sebelumnya, sempat beredar informasi mengenai dugaan makanan bergizi gratis berbelatung di salah satu sekolah di Kabupaten Nias Utara. Temuan di SMP Negeri 4 Tuhemberua menjadi perhatian publik terkait pelaksanaan program tersebut.
(C/BY)
