Oknum Kasek SMK Diduga Lakukan Pungli Dana PIP - Corong Nias

Berita Terbaru

Kamis, 17 Januari 2019

Oknum Kasek SMK Diduga Lakukan Pungli Dana PIP

Siswa Menyerahkan Uang ke Oknum Kasek
Nias, Salah seorang oknum Kepala SMK diwilayah Kabupaten Nias berinisial AM diduga lakukan pungutan liar (pungli) pada pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP) beberapa waktu lalu kepada para siswa disekolah yang dipimpinnya.

Dugaan pungli ini mencuat setelah beredarnya video berdurasi 2 menit 4 detik dimana tampak disalah satu ruang kelas para siswa satu persatu menyerahkan amplop berisi sejumlah uang kepada AM yang kemudian disimpannya dalam sebuah buku yang sudah disiapkan sebelumnya dan setelah itu AM meninggalkan ruang kelas.

Ketika dikonfirmasi kepada salah seorang siswa yang tidak ingin disebutkan namanya disekolah tersebut kepada wartawan, Selasa (15/1/2019) membenarkan adanya sejumlah uang yang diserahkan kepada oknum Kepala Sekolah. 

"Iya Pak, siswa memberikan bervariasi pak, kalau kelas X dan XI masing-masing sebesar Rp. 100.000 sedangkan kelas XII masing-masing Rp. 150.000", ucapnya sambil meminta agar namanya dirahasiakan. 

Dijelaskannya, dugaan Pungli yang berkedok biaya administrasi ini, berawal pada bulan Oktober 2018 yang lalu, si Kasek mengumumkan kepada para siswanya bahwa dana PIP akan segera cair. 

“Kami disuruh kumpulkan data-data orang tua, fotocopi KTP dan KK. Tak lama setelah itu, bapak itu datang ke kelas menyodorkan beberapa berkas untuk kami tandatangani, ada yang pakai materai, kami juga tidak tau gunanya untuk apa”, ungkapnya

Kemudian pada Desember 2018, sebelum pembagian dana PIP dimaksud, oknum Kasek mendatangi para siswa kedalam kelas sembari mengatakan bahwa biaya administrasi sebesar Rp 150.000 per siswa dengan alasan biaya pengurusan pencairan dana PIP tersebut ke bank, namun karena para siswa protes, dan sempat terjadi tawar menawar, akhirnya Kasek menurunkan tarifnya menjadi Rp 100.000 per siswa.

"Kami sempat protes bang, minta supaya kami sendiri yang mencairkan ke bank, namun buku tabungan kami ditahannya, dan karena bapak itu terus memaksa kami terpaksa mengikuti kemauannya Rp 100.000, katanya uang itu biayanya bolak balik mengurus ke bank," tutur siswa tersebut.

Hingga berita ini dinaikkan, corongnias.com masih terus berupaya mengkonfirmasi kepada oknum Kasek tersebut, nomor telepon selular yang diduga miliknya ketika di hubungi dalam kondisi tidak aktif. (H-01)
Komentar

Tidak ada komentar:



Klik Disini