Gunungsitoli – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Gunungsitoli, Tonggo Butarbutar, diduga menganiaya seorang narapidana bernama Hendrikus Batee hingga bersimbah darah pada Rabu pagi (22/10/2025). Peristiwa itu terjadi di area dapur Lapas dan sempat memicu ketegangan di antara warga binaan.
Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) Gunungsitoli, Fajar Iman Lase, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan, kejadian berawal saat apel pagi berlangsung. Tiba-tiba terdengar keributan dari arah dapur yang menarik perhatian warga binaan dan petugas.
Menurut Fajar, Tonggo Butarbutar mempersoalkan seorang koki didapur bernama Hendrikus Batee dengan sebungkus roti yang diduga hendak diberikan kepada salah seorang narapidana yang sedang menjalani masa isolasi, dimana tindakan tersebut sesuai aturan internal Lapas dilarang.
Fajar mengungkapkan peristiwa ini membuat Kepala Lapas Kelas II B Gunungsitoli tersulut emosi hingga menimbulkan percekcokkan.
“Akibat kejadian itu situasi sempat memanas, tapi kini sudah kondusif berkat bantuan personel Kodim 0213 Nias dan Polres Nias,” tambah Fajar.
Seorang saksi mata yang juga warga binaan mengungkapkan bahwa korban terlihat berlumuran darah akibat luka sobek di bagian kening. Kondisi itu memicu emosi warga binaan lain dan hampir menyebabkan kericuhan di dalam Lapas.
“Saya lihat korban berdarah di bagian kepala, warga binaan langsung marah,” ujar saksi yang enggan disebut namanya dan baru saja mengakhiri masa tahanannya hari ini.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Hendrikus Batee merupakan narapidana kasus pembakaran yang tengah menjalani hukuman 11 tahun penjara. (C/BY)