Nias Utara — Diduga rasa kesal serta banyak terjadi kecelakaan akibat jalan rusak, salah seorang warga secara spontan menanam sebatang pohon pisang di tengah jalan yang berlubang diruas jalan humanga menuju lotu, Sabtu (18/10/2025) sebagai bentuk protes terhadap lambannya perbaikan dari pihak berwenang.
Aksi unik itu menarik perhatian pengguna jalan yang melintas. Dari pantauan di lapangan, jalan yang ditanami pohon pisang tersebut tampak berlubang cukup dalam dan membahayakan pengendara, terutama pada malam hari. Warga menyebut kondisi itu sudah berlangsung berbulan-bulan tanpa ada tindakan berarti dari pemerintah.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, penanaman pohon pisang itu merupakan simbol kekecewaan masyarakat terhadap sikap pemerintah yang dinilai tidak tanggap.
“Jalan ini setiap hari dilewati pejabat, bahkan Bupati Nias Utara juga sering lewat sini. Tapi sepertinya mereka merasa nyaman saja, padahal sudah sering orang jatuh di jalan ini,” ujarnya dengan nada kesal.
Warga menuturkan, kerusakan jalan di kawasan itu tidak hanya mengganggu kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat sekitar. Banyak kendaraan pengangkut hasil pertanian yang terhambat karena kondisi jalan berlubang dan becek saat hujan.
“Kami tidak tahu ini jalan kabupaten atau jalan provinsi, tapi siapapun yang bertanggung jawab harusnya segera memperbaiki. Pemerintah daerah seharusnya peka terhadap kondisi seperti ini sebelum menimbulkan korban yang lebih serius,” tambah warga lainnya.
Masyarakat berharap aksi simbolis tersebut bisa menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Mereka menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur jalan bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi menyangkut keselamatan dan kelancaran aktivitas ekonomi warga Nias Utara, khususnya di jalur vital Humanga–Lotu. (C/BY)
