Data disadur dari Katalog Nias Utara dalam Angka | Redaksi |
Gunungsitoli — Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara dalam publikasi Nias Utara Dalam Angka 2025 yang di analisis corongnias.com Jumat (17/10/2025) mengungkapkan gambaran menarik tentang kondisi kemiskinan di wilayah Kepulauan Nias selama lima tahun terakhir (2020–2024).
Dari lima daerah di Kepulauan Nias, yakni Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, dan Kota Gunungsitoli — terlihat tren penurunan kemiskinan di sebagian besar wilayah. Namun, kesenjangan antar daerah masih cukup mencolok.
Kabupaten Nias Selatan menempati posisi tertinggi dalam jumlah penduduk miskin di Kepulauan Nias. Tahun 2020 tercatat sebanyak 53,88 ribu orang hidup di bawah garis kemiskinan, meningkat menjadi 55,16 ribu orang pada 2021, dan bertahan di kisaran 54 ribu orang hingga 2024.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun ada berbagai upaya pembangunan, tantangan pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut masih cukup besar dan memerlukan perhatian lebih serius.
Hal menggembirakan terjadi di Kabupaten Nias Barat dimana daerah ini jumlah penduduk miskin paling rendah di Kepulauan Nias. Dari 22,43 ribu orang pada tahun 2020, angka ini terus menurun hingga mencapai 19,53 ribu orang pada tahun 2024.
Penurunan yang konsisten ini menjadi sinyal positif atas kinerja pemerintah daerah dalam mendorong kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor pertanian dan usaha mikro lokal.
Kabupaten Nias Utara juga menunjukkan kemajuan. Jumlah penduduk miskin berkurang dari 34,75 ribu orang pada 2020 menjadi 30,73 ribu orang pada 2024.
Begitu juga Kabupaten Nias, yang mengalami penurunan dari 23,12 ribu menjadi 21,74 ribu orang dalam periode yang sama.
Lain halnya dengan Kota Gunungsitoli sebagai pusat ekonomi Kepulauan Nias, dimana jumlah penduduk miskin tercatat relatif stabil. Setelah sempat naik menjadi 24,02 ribu orang pada 2021, jumlahnya kembali turun menjadi 22,16 ribu orang pada tahun 2024.
Meskipun mayoritas daerah mengalami penurunan angka kemiskinan, perbedaan antarwilayah masih signifikan. Tahun 2024, selisih antara Nias Selatan (54,48 ribu orang) dan Nias Barat (19,53 ribu orang) mencapai hampir 35 ribu orang.
Hal ini menandakan bahwa percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi seluruh pemerintah daerah di Kepulauan Nias. (Red)