Orangtua Siswa Bantah Durian Jadi Pemicu Keracunan MBG di Onozitoli Sawo - Corong Nias

Berita Terbaru

Kamis, 06 November 2025

Orangtua Siswa Bantah Durian Jadi Pemicu Keracunan MBG di Onozitoli Sawo

Kondisi siswa masih terbaring di RS. Thompsen - Nias

Nias Utara – Orangtua salah satu korban keracunan susu MBG di SD Negeri 071027 Onozitoli Sawo, Kabupaten Nias Utara, membantah klaim pihak Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sumatera Utara yang menyebut durian sebagai penyebab keracunan massal yang menimpa para siswa. 

Demali Telaumbanua, orangtua dari Destiani Telaumbanua, salah satu korban yang masih dirawat intensif, menegaskan bahwa anaknya tidak mengonsumsi durian pada pagi sebelum kejadian. 

“Anak saya tidak makan durian pagi itu. Kami orangtua yang lebih tahu,” ujar Demali saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan seluler, Rabu malam (5/10/2025). 

Menurut pengakuan Demali, putrinya sempat menyampaikan bahwa susu MBG yang diberikan pihak BGN di sekolah memiliki rasa agak pahit dan beraroma amis. Sesaat setelah diminum, sejumlah siswa langsung mengalami gejala muntah dan pusing. 

“Anak saya bilang, susunya terasa aneh, ada bau amis. Tidak lama setelah itu, mereka mulai muntah,” jelasnya. 


Demali menambahkan, kondisi anaknya hingga kini masih kritis. Destiani disebut sering mengalami sesak napas hebat dan demam tinggi secara tiba-tiba selama lima hari terakhir sejak dirawat di RSUD Thomsen Nias. Selain Destiani, tiga siswa lain juga masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama. 

Akibat insiden ini, Demali bersama istrinya terpaksa menghentikan aktivitas bekerja untuk fokus menjaga anak mereka di rumah sakit. Ia mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga karena seluruh waktu tercurah untuk mendampingi sang anak yang belum stabil. 

“Kami belum bisa bekerja sejak kejadian itu. Semua anak kami masih sekolah, dan kami hanya bisa berharap Destiani segera pulih,” tutur Demali dengan nada haru. 

Sebelumnya, Kepala BGN Regional Sumatera Utara, Agung Kurniawan, dalam sebuah pemberitaan media nasional, menyebut bahwa keracunan disebabkan oleh interaksi antara susu dan durian yang dikonsumsi salah satu siswa sebelum berangkat ke sekolah. Namun, pernyataan tersebut menuai reaksi keras dari para orangtua siswa, yang menilai tudingan itu tidak berdasar dan terkesan menutupi fakta sebenarnya terkait kondisi produk yang dikonsumsi anak-anak mereka. 

Pihak rumah sakit dan kepolisian setempat masih melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel susu MBG dan sisa makanan siswa untuk memastikan penyebab pasti keracunan yang dialami belasan murid SDN 071027 Onozitoli Sawo tersebut. (C/BY)
Komentar

Tidak ada komentar:



Klik Disini