Kepala UPTD Gunungsitoli Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Propsu, Equator Daeli |
Gunungsitoli, Menanggapi keluhan masyarakat akibat debu yang ditimbulkan oleh proyek pengaspalan jalan hotmix diwilayah Kecamatan Hiliserangkai menuju Kabupaten Nias Barat, Kepala UPTD Gunungsitoli Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Propinsi Sumatera Utara, Equator Jaya Daeli akhirnya menanggulangi sementara anggaran pengaspalan jalan Propinsi diwilayah tersebut dengan menggunakan dana pribadi.
Menurut Equator kepada corongnias.com di ruang kerjanya, Senin (25/3/2019) pengaspalan dengan menggunakan dana pribadi tersebut berdasarkan hasil kesepakatan dengan pihak Kecamatan Hiliserangkai beberapa waktu lalu sebagai wujud tanggung jawab pihak UPT Gunungsitoli pada wilayah kerjanya.
Dijelaskannya, bahwa pihaknya berupaya mengajukan anggaran tersebut nanti di PAPBD Propinsi Tahun 2019, namun karena itu masih butuh proses sehingga pihaknya berinisiatif terlebih dahulu mengantisipasi dampak debu yang diakibatkan oleh jalan tersebut.
"Untuk menimalisasi debu kita sudah melakukan pengaspalan dengan upaya sendiri sebagai Kepala UPT sebagai wujud beban moril dan tanggungjawab saya juga sebagai Putra Daerah, sembari menunggu hasil audit BPK pada proyek tersebut untuk menghindari kemungkinan adanya celah hukum kedepannya," jelas Equator.
Pihaknya mengakui bahwa kuantitas debu sebagai dampak pemutusan kontrak pada pekerjaan tersebut sangat berdampak kepada kesehatan masyarakat pada wilayah tersebut beberapa waktu lalu, namun sekarang sudah mulai terminimalisir.
Equator menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi akan isu-isu yang tidak bertanggungjawab karena realitanya saat ini pihak UPT Gunungsitoli terus berupaya semakmasimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
"Dalam hal ini, saya menghimbau masyarakat jangan mudah terprovokasi, saya sebagai Kepala UPT dan juga sebagai Putra Daerah bertanggung jawab akan pembangunan tersebut namun tetap dengan regulasi yang berlaku, saat ini juga kita sedang berkoordinasi Forkada karena jalan tersebut merupakan akses utama menuju ke Kabupaten Nias Barat," terangnya. (H-01)