Gunungsitoli, – Kelangkaan gas LPG 3 kilogram kembali terjadi di Kota Gunungsitoli sejak awal pekan. Warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas melon yang menjadi kebutuhan dapur sehari-hari. Pantauan di sejumlah titik menunjukkan banyak pangkalan tutup lebih awal atau memasang pengumuman “stok habis”, sehingga masyarakat harus berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.
Sejumlah warga terlihat membawa tabung kosong sambil menelusuri pusat kota. Ama Eva salah seorang warga kepada corongnias.com, mengaku sudah tiga hari mencari gas LPG 3 kg tanpa hasil.
“Setiap kali datang ke pangkalan, mereka bilang gas habis. Saudara saya di Desa Mudik juga mengeluh hal yang sama. Kami berharap pemerintah segera mencari solusi,” ujarnya dengan nada kecewa. Keluhan serupa ramai dibagikan melalui media sosial dan grup percakapan warga.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, ketika permintaan gas rumah tangga biasanya meningkat. Masyarakat mulai mempertanyakan stabilitas distribusi LPG 3 kg dan langkah cepat pemerintah dalam mengatasi kelangkaan yang terus berulang setiap akhir tahun.
Menanggapi keresahan warga, Asisten II Pemerintah Kota Gunungsitoli, Eko Ariyanto Zebua ketika dikonfirmasi, Rabu (10/12/2025) menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan koordinasi dengan Pertamina.
“Stok LPG 3 kg saat ini memang mengalami tekanan. Pemerintah Kota Gunungsitoli sudah menyurati Pertamina untuk penambahan kuota agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, pemerintah akan menggelar operasi pasar gas LPG 3 kg pada Sabtu mendatang di tanah kosong milik Pelindo Gunungsitoli dengan menyediakan lebih dari 500 tabung. Pemerintah juga meminta Pertamina memastikan ketersediaan stok harian agar operasi pasar dapat dilanjutkan hingga situasi kembali normal. Warga kini menunggu realisasi penambahan suplai karena kekhawatiran bahwa krisis gas dapat berdampak pada aktivitas sosial dan ekonomi menjelang akhir tahun. (C/BY)
